Pengertian SUMBER DATA, JENIS DATA, KARAKTERISTIK DATA, dan PENYAJIAN DATA

 

A.  SUMBER DATA

Secara garis besar dapat dikatakan bahwa sumber data ialah tempat data yang kita inginkan.

            Sumber data dapat berupa rekam medic di rumah sakit, badan atau instansi resmi yang berkaitan dengan data kesehatan, seperti survei demografi dan kesehatan Indonesia yang dilakukan oleh BPS atau publikasi-publikasi ilmiah tentang kedokteran. Sumber data dapat pula berasal dari masyarakat atau penderita yang datang berobat ke rumah sakit atau petugas rumah sakit. Sumber mana yang digunakan sangat bergantung pada tujuan penelitian.

        Pengetahuan tentang sumber data merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih sumber data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Misalnya, suatu penelitian tentang berbagai jenis penyakit yang sedang atau pernah diderita oleh masyarakat di suatu daerah. Untuk itu, dilakukan rekam medic di sarana pelayanan kesehatan yang ada di daerah tersebut. Hal ini tidak benar karena sumber data berada di masyarakat dan bukan di sarana pelayanan kesehatan yang ada didaerah terebut. Bila kita akan meneliti perjalanan penyakit yang telah dialami oleh penderita yang pernah dirawat maka sumber data di rekam medic rumah sakit yang bersangkutan.

                  Pada contoh pertama kita memperoleh data primer, sedangkan pada contoh kedua memperoleh data sekunder.

B.   JENIS DATA

Data hasil dalam penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif, harganya berubah-ubah atau bersifat variable. Data kuantitatif digolongkan dalam 2 golongan : pertama data dengan variabel diskrit yang dikenal data diskrit kedua data dengan variabel kontinyu yang dikenal dengan data kontinyu. Hasil menghitung atau membilang merupakan data diskrit sedangkan hasil pengukuran merupakan data kontinyu.

Contoh:

·         Diskrit :          - Kabupaten B membangun 85 gedung polindes

                       - Keluarga A, mempunyai 5 anak pria dan 3 anak wanita

·         Kontinyu:       - Tinggi badan 3 orang: 155 cm, 167 cm,172 cm

-   Luas daerah puskesmas seluas 425 km

               Data yang bukan kuantitatif termasuk dalam data kualitatif, dikenal nama atribut, missal sembuh, rusak, gagal dan sebagainya. Menurut sumbernya kita mengenal data intern dan data ekstern. Misalnya bidan BPS mencatat segala aktifitas kliniknya, pendapatan, pengeluaran, keadaan barang, amprah obat-obatan, stok alat KB. Data yang diperoleh merupakan data intern. Dalam berbagai keadaan, perlu dibandingkan dengan data yang bersumber dari luar klinik tersebut. Data yang demikian merupakan data ekstern. Data ekstern dibagi menjadi data ekstern primer yang dikenal dengan data primer, dan data ekstern sekunder, yang dikenal data sekunder. Data yang baru dikumpulkan dan belum pernah mengalami pengolahan apapun dikenal dengan data mentah. Berikut akan dibahas secara mendetail tentang data. 

1. Data Berdasar Cara Memperolehnya

a.       Data Primer

Data primer adalah secara langsung diambil dari objek atau objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi.

Contoh : Mewawancarai langsung pasien di Rumah Sakit untuk mengetahui kepuasaan terhadap layanan yang diberikan atau mewawancarai ibu hamil untuk mengetahui tentang persiapan yang dilakukan menjelang persalinan.

b.      Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun nonkomersial.

Contoh : pada peneliti yang menggunakan data statistic hasil riset dari surat kabar atau majalah.

2.      Data Berdasar Sumber Data

a.       Data internal

Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal.

Contoh : data rekam medic, data dokter, perawat atau pegawai

b.      Data eksternal

Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada diluar organisasi.

Contoh : data jumlah penggunaan layanan rumah sakit, persebaran penduduk dan lain sebagainya.

3.      Klasifikasi Data Berdasar Jenisnya

a.       Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka.

Contoh : jumlah pemakai obat jenis tertentu, tinggi badan ibu hamil, kadar HB siswa kelas 3 dan lain-lain.

b.      Data kualitatif

Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna.

Contoh : persepsi ibu hamil terhadap operasi cesar saat persalinan, anggapan pasien tentang aktivitas dokter jaga di rumah sakit dan lain-lain.

4.     Data Berdasar Sifat Data

a.       Data Diskrit

Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli.

Contoh : berat badan ibu hamil dikecamatan Suka Sari, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan nilai sebagainya

b.      Data Kontinyu

Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lain.

Contoh : penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya. Dinas kesehatan daerah menginpor bahan baku pembuatan obat generic kurang lebih 712 ton.

5.      Data Berdasar Waktu Pengumpulanya

a.       Data Cross Section

Data cross section adalah data yang menunjukan titik waktu tertentu atau pengumpulanya dilakukan dalam waktu bersamaan.

Contoh : tingkat pengetahuan ibu hamil tentang persalinan pasca penyuluhan, ibu yang melahirkan dengan cesar selama tahun 2005 di rumah sakit umum daerah Yogyakarta, dan lain sebagainya.

b.      Data Time Series atau Berkala

Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis.

Contoh : data perkembangan anak dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengguna alat kontrasepsi dari bulan ke bulan, dan lain-lain. 

C.  KARAKTERISTIK DATA

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia memproses informasi dari data-data yang ada. Seorang individu dapat menerima dan memproses sebuah informasi bergantung pada kemampuan yang dimiliki masing-masing individu. Namun, data yang berkualitas juga membantu individu dalam menerima dan memproses sebuah informasi. Berikut adalah karakteristik data yang diperlukan untuk menghasilkan informasi yang berkualitas (Kroenke & Boyle, 2017):

  1. Akurat

Informasi yang berkualitas berasal dari data yang benar, akurat, dan lengkap berdasarkan hasil pengolahan data sesuai dengan yang diharapkan. Pengambilam keputusan dari sebuah informasi yang tidak akurat tentunya akan memperoleh hasil yang tidak sesuai dengan harapan.

  1. Tepat waktu

Informasi yang berkualitas membutuhkan data yang tepat waktu. Tepat waktu merujuk pada ketersediaan data pada waktu yang diperlukan untuk dapat digunakan dalam kebutuhan tertentu. Informasi yang berkualitas berasal dari data yang dapat diolah dan dihasilkan secara cepat dan tepat agar pemanfaatannya tepat guna. Contohnya, ketika sebuah perusahaan memerlukan laporan bulanan, maka data yang diproses adalah data yang dihasilkan oleh perusahaan dalam sebulan dan laporan tersebut harus dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat karena laporan tersebut akan menjadi pertimbangan manajemen dalam membuat sebuah keputusan bagi keberlangsungan sebuah perusahaan.

  1. Relevan

Data harus dapat relevan baik dalam konteks maupun subyek. Relevansi data berdasarkan konteks merujuk pada data yang sesuai dengan penggunaan dalam bidang tertentu. Contoh, bagi karyawan pada bagian payroll, daftar data jam kerja untuk setiap karyawan merupakan data yang relevan terkait pekerjaan karyawan bagian payroll tersebut. Namun, daftar data jam kerja akan menjadi tidak relevan berdasarkan konteks apabila diberikan kepada seluruh karyawan. Relevansi data berdasarkan subyek merujuk pada data yang disusun berdasarkan subyek terkait. Contoh, apabila dalam perusahaan memerlukan data tentang penawaran kredit oleh berbagai bank, maka menampilkan data suku bunga merupakan sebuah relevansi data berdasarkan subyek.

  1. Cukup

Informasi yang berkualitas juga didukung oleh data yang cukup. Cukup merujuk pada data yang sesuai dengan keperluan dan tidak melebihi apa yang diperlukan dalam memproses data untuk dijadikan informasi.

  1. Sebanding dengan biaya

Data tidaklah gratis. Ada biaya dalam pemrosesan sebuah data meliputi pemeliharaan sistem yang memproses data, membayar gaji karyawan yang mengolah data, dan sebagainya. Menyadari hal tersebut, penggunaan data harus bijak sehingga data yang dihasilkan dapat mengimbangi biaya yang diperlukan dalam memproses data tersebut.


D.  METODE PENGUMPULAN DATA

Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan, hendaknya menggunakan metode yang lazim. Bila kita ingin mengumpulkan data sekunder dari rumah sakit maka dilakukan dengan membuka kembali catatan medic yang ada d rumah sakit tersebut. Bila data primer yang kita inginkan maka dapat dilakukan dengan sampling survey atau dengan langsung menemui penderita yang datang ke rumah sakit.

      Sampling survey merupakan salah satu cara pengumpulan data dari masyarakat untuk memperoleh gambaran tentang pemakaian obat tertentu (therapeutic survey) atau mengadakan evaluasi terhadap program kesehatan yang telah dijalankan

          Pada pengumpulan data dengan cara survei, biasanya jumlah responden cukup banyak hingga tidak mungkin dilakukan menyeluruh, tetapi dilakukan dengan pengambilan sampel. Sebelum diputuskan untuk melakukan survey, perlu dipertimbangkan dahulu masalah waktu, biaya, dan tenaga yang tersedia.

       Keuntungan pengumpulan data dengan metode survei adalah kita akan mendapatkan data primer yang dapat dipercaya, tetapi terdapat pula kekuranganya karena membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya yang cukup besar.

 

E.   PENYAJIAN DATA

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

      Data yang disajikan harus sederhana dan jelas agar mudah dibaca. Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dengan mudah memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan, dan lai-lain.

      Bentuk penyajian data bermacam-macam dan disesuaikan dengan data yang tersedia dan tujuan yang hendak dicapai. Penyajian data dapat berupa tulisan,tabel.dan grafik.

1.      PENYAJIAN DALAM BENTUK TULISAN (TEXTULAR PRESENTATION)

Penyajian dalam bentuk tulisan sebenarnya merupakan gambaran umum tentang kesimpulan hasil pengamatan. Dalam bidang kedokteran, penyajian dalam bentuk tulisan hanya digunakan untuk memberi informasi.

            Penyajian ini banyak digunakan dalam bidang sosial, ekonomi, psikologi, dan lai-lain dan berperan sebagai laporan hasil penelitian kualitatif. Misalnya,untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang suatu produk yang telah dipasarkan atau penerimaan, pendapat serta kepercayaan masyarakat terhadap suatu program pemerintah atau program pelayanan kesehatan pada masyarakat atau keberadaan petugas kesehatan yang terdapat didaerah.

          Contoh :

a.       Seorang direktur rumah sakit memberikan informasi tentang kondisi rumah sakit yang dipimpinya.

“penderita yang menjalanin rawat inap dirumah sakit ini jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun hingga tidak tertampung dan sebagian besar terdapat di bagian penyakit dalam. Dengan semakin banyaknya penderita yang menjalani rawat inap menunjukan bahwa pelayanan yang kita berikan sudah cukup memadai. Yang masih harus kita tingkatkan ialah penambahan gedung dan sarana yang dibutuhkan seperti tempat tidur.”

b.      Suatu penelitian kualitatif dilakukan untuk mengetahui penerimaan masyarakat tentang keberadaan bidan di desa pada kabupaten indramayu dan bandung.

Hail penelitian dilaporkan dalam bentuk tulisan dengan kesimpulan sebagai berikut. “sebagian besar ibu-ibu pasangan usia subur dan ibu-ibu yang mempunyai anak balita sangat mendukung keberadaan bidan didesa dan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan, tetapi sayangnya banyak bidan disesa yang belum berdomisili di tempa tugasnya” ( Eko Budiarto 1992-1993).

2.      PENYAJIAN DALAM BENTUK TABEL (TABLE PERESENTATION)

Penyajian dalam bentuk table  merupakan penyajian data dalam bentuk angka dan disusun secara teratur dalam kolom dan baris. Penyajian dalam bentuk table banyak digunakan pada penulisan laporan hasil penelitian dengan maksud agar orang mudah memperoleh gambaran rinci tentang hasil penelitian yang telah dilakukan.

         Suatu tabel yang lengkap terdiri dari nomor tabel, judul tabel, catatan pendahuluan, badan                     tabel, catatan kaki, dan sumber data.

·         Nomor Tabel

     Jika tabel yang disajikan lebih dari satu maka hendaknya diberi nomor agar            mudah dicari kembali bila dibutuhkan.

·         Judul Tabel

Setiap tabel yang disajikan harus diberi judul karena dari judul tabel orang dapat mengetahui tentang apa yang disajiakn.

·         Catatan Pendahuluan

Catatan pendahuluan biasanya diletakan dibawah judul dan berfungsi sebagai keterangan tambahan tentang tahun pembuatan tabel atau jumlah pengamatn yang dilakukan

·         Badan tabel

Badan tabel terdiri dari judul kolom, judul baris, judul kompartemen, dan sel

·         Catatan kaki

Catatan kaki dimaksudkan untuk memberi keterangan terhadap singkatan atau ukuran yang digunakan. Tanda yang biasa digunakan dapat berupa *x dan lain-lain.

·         Sumber data

Sumber data diletakan dibagian kiri bawah (dibawah catatan kaki). Sumber data ini mempunyai arti penting bila data yang kita sajikan berupa data sekunder.

3.     PENYAJIAN DALAM BENTUK GRAFIK (GRAPHICAL OR DIAGRAM PRESENTATION

Grafik merupakan salah satu bentuk penyajian data statistic yang banyak dilakukan dalam berbagai bidang, termasuk bidang kedokteran karena penyajian dalam bentuk grafik lebih menarik dan lebih mudah dipahami. Serta hal-hal yang kurang jelas dalam tabel akan lebih jelas bila disajikan dalam bentuk grafik. Bahkan dengan grafik orang akan lebih mudah mengingat. Misalnya untuk mengetahui kecenderungan dan mengadakan perbandingan.

a.       Manfaat Grafik

Penyajian dalam bentuk grafik bermanfaat untuk hal-hal berikut ini.

·         Membandingkan beberapa variabel, beberapa kategori dalam variabel, atau satu variabel pada waktu dan gtempat yang berbeda.

·         Mengetahui adanya hubungan dua variabel atau lebih

·         Memberikan penerangan pada masyarakat

b.      Kerugian

·         Grafik memberikan keterangan yang tidak rinci

·         Penyajian dalam bentuk grafik harus menarik karena pembuatan grafik merupakan seni hingga tidak semua orang membuat grafik yang menarik.

·         Grafik harus dibuat dengan benar karena pembuatan grafik yang salah atau perhitungan yang salah mengakibatkan penilaian yang salah.



DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, Eko (Ed.). 2001. Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG

Kroenke, D., & Boyle, R. J. (2017). Using MIS. Boston: Pearson.

Comments

Telusuri Postingan Lainya