Pengertian POPULASI, SAMPEL, dan MACAM TEKNIK RANDOM SAMPLING
A. POPULASI
Kata populasi bukanlah hal yang asing dalam penilitian. Penelitian ada yang dilaksanakan pada populasi da nada juga penelitian yang dilaksanakan pada sampel atau yang lebih umum dikenal dengan penelitian survey. Seorang peneliti wajib mengetahui apa, dimana, siapa, dan seberapa besar populasinya. Banyak definisi dikemukakan tentang populasi , diantaranya yaitu
1. Population is the collection of all individuals or items under consideration in a statistical study ( Burns and Grove, 2010, Weiss and Weiss, 2008). Populasi adalah kumpulan semua individu atau item yang dipertimbangkan dalam studi statistic.
2. Population is all elements (individuals, objects, events, or subtances) that meet the sample criteria for inclusion in a study; sometimes reffred to as a target population (Burans and Grove, 2010). Definisi tersebut mengatakan bahwa populasi adalah semua elemen (individu-individu, obyek, kejadian ataupun subtansi) yang cocok dengan kriteria inklusi sampel dalam sebuah studi.
3. Population refers to a collection of people, animals, or object that we are interested in studying (Chernick, 2011). populasi merujuk pada sekumpulan orang-orang binatang, atau obyek yang kita tertarik untuk teliti.
4. Study population is all of individuals that the researchers are intersested in studying (Macnee and Mccabe, 2008). Hal tersebut berarti populasi adalah semua individu-individu yang membuat peneliti tertarik untuk menelitinya.
5. A population is an entire set of persons, objects or events which the researcher intends to study (Blessing and forester, 2012). Suatu populasi adalah seluruh rangkaian orang, benda atau pristiwa yang diinginkan oleh peneliti untuk dilakukan penelitian.
Berdasarkan definisi tersebut, populasi tidak hanya berupa manusia atau individu, tetapi dapat juga berupa obyek atau benda, kejadian atau pristiwa tertentu yang akan diteliti. Seorang peneliti seharusnya selalu memahami dengan baik siapa atau apa populasinya, karena hasil penelitian akan digeneralisir ke populasi. Untuk memehami lebih jauh tentang populasi, berikut ini dikenal beberapa tipe populasi penelitian diantaranya :
1. The target population atau populasi target merupakan kelompok yang paling luas dimana target populasi ini merupakan tempat dimana hasil penelitian akan diaplikasikan.
2. The source population atau populasi sumber merupakan bagian dari target populasi dimana terdapat individu-individu yang akan dijadikan sampel berada.
3. The sample population atau populasi sampel merupakan populasi dimana terdapat individu-individu yang akan ditanyakan untuk berpartisipasi dalam penelitian. Yang berasal dari populasi sumber.
4. The study population atau populasi penilitian merupakan individu-individu yang memenuhi syarat yang berasal dari sample population yang bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian.
B. SAMPEL
Selain populasi, peneliti juga harus memahami siapa atau apa yang dijadikan sebagai sampel penelitian, serta seberapa besar sampel penelitianya. Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih secara randon maupun non-random. Sekaligus dapat digunakan untuk menggambrkan keadaan populasi. Ada banyak definisi tentang sampel, namun berikut ini beberapa definisi tentang sampel yaitu :
1. Sample is part of the population from which information is obtained (Weiss and Weiss, 2008). Hal tersebut berarti sampel adalah bagian dari populasi dimana informasi penelitian didapatkan.
2. A sample is a subset of the population. Sampling involves the selection of the sample from the population (Blessing and Forister, 2012). Sebuah sampel adalah sub atau bagian dari populasi. Pemelihan sampel atau sampling melibatkan pemilihan sampel dari populasi.
3. A sample would be a subset of population that is used to draw inferences about population (Chernick, 2011). Hal tersebut berarti sebuah sampel menjadi bagian dari populasi yang digunakan untuk menarik kesimpulan tentang populasi.
C. TEKNIK SAMPLING
Ada dua teknik pengambilan sampel (sampling) yaitu 1) Random sampling, dan 2) Non random samling (Djarwanto, 1994) :
1. Teknik random sampling
Teknik ini jika kita tidak memilih-milih individu yang akan dijadikan anggota sampel. Seluruh individu dalam populasinya diberi kesempatan yang sama untuk dijadikan anggota sampel, disebut juga probability sampling. Teknik random sampling meliputi cara undian yaitu dilakukan sebagaimana jika kita mengadakan undian dengan membuat daftar yang berisi semua objek penelitian , dan cara tabel yaitu menggunakan tabel bilangan random yang sudah disusun berupa tabel random.
2. Teknik non random sampling
Teknik ini dilakukan jika peneliti tidak memberikan kesempatan yang sama pada nggota populasi untuk dijadikan anggota sampel, disebut juga non probability sampling. Termasuk teknik non random sampling meliputi convenience sampling, quota sampling, purposive sampling, judgment sampling dan incidental sampling.
Keuntungan dan kelemahan sampling, menurut Djarwanto (1994), penggunaan sampel dalam penelitian memiliki keuntungan dan kelemahan sebagai berikut.
1. Keuntungan menggunakan sampling
· Penyediaan biaya yang terbatas atau reduced cost, dimana objek yang diteliti itu lebih kecil maka biaya penelitianya jauh lebih rendah.
· Menghemat waktu dan tenaga atau greated speed, dimana data dapat segera dikumpulkan , diolah dan dianalisis sehingga hasilnya dengan cepat dapat dipergunakan.
· Pengamatan pada hal-hal khusus, dimana beberapa jenis survey membutuhkan wawancara yang lama dan padat sehingga tidak mungkin dilakukan dengan cara lain kecuali dengan sampel.
· Ketepatan atau greated accuracy, dimana data yang diteliti itu hanya merupakan bagian dari populasi, namun kualitas ketepatan dapat lebih baik dan lebih tepat dari pada sensus, sebab pengolahan data tidak memerlukan tenaga banyak sehingga pengolahan data itu diserahkan kepada tenaga-tenaga yang professional.
2. Kelemahan penggunaan sampel
· Jika data diperlukan dari wilayah-wilayah yang amat kecil maka diperlukan sampel yang relative besar proporsinya. Karena presisi dari sebuah sampel sangat tergantung dari besarnya sampel , bukan dari jenis sampling, maka sampling sama mahalnya dengan sensus.
· Jika data yang dibutuhkan adalah untuk beberapa periode waktu yang teratur dana diperlukan untuk mengukur perubahan yang sangat kecil dari suatu periode ke periode berikutnya, sampel yang besar mungkin dibutuhkan.
· Jika dalam suatu survey, pengambilan sampel harus dikeluarkan biaya administrasi yang besarnya luar biasa disebabkan oleh pekerjaan pemilihan sampel, pengawasan dan sebagainya, maka mungkin tidak praktis.
DAFTAR PUSTAKA
Swarjana,Ketut (Ed.). 2016. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET
Sunyoto,Danang. 2012. Biostatistik Untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika
Comments
Post a Comment